foreground menciptakan kedalaman (bagian ke-2)

Foreground Interest

Pada postingan EF sebelumnya telah dijelaskan sedikit mengenai betapa pentingnya peran sebuah latar depan di foto. Kunjungi laman berikut agar kalian mengingatnya kembali. Memang tidak semua foto mengharuskan adanya latar depan, tergantung dengan kebutuhannya saja. Tapi jika kalian memahami dan mampu mengkomposisikannya ke dalam sebuah foto secara apik, estetis, dan sekreatif mungkin tentu hasil dari foto-foto kalian nantinya akan menjadi lebih dinamis dan berdimensi. Membawa dampak yang berbeda di foto, dampak yang bagus tentunya, tapi jika kalian gagal mengeksekusinya maka yang muncul adalah dampak buruk ya, guys!

Tidak hanya akan menciptakan sebuah ilusi berupa dimensi di foto saja, tapi kalian sebagai fotografer juga bisa memanfaatkan latar depan sebagai elemen untuk menimbulkan kesan kepada pemirsa foto bahwa seolah mereka berada ‘disana’ menjadi salah satu bagian di foto. Latar depan bisa berupa apa saja yang kalian temui di lokasi memotret, apa saja dalam arti yang sebenarnya! Asal bisa menjadikan sebuah foto tampak lebih berdimensi dan tidak membuat subyek utamanya justru kehilangan daya tariknya.

Ingat, bagaimana pun juga latar depan hanya sebagai ‘pintu masuk’ menuju subyek utama yang menjadi Point of Interest di foto, kecuali jika kalian menempatkan Point of Interest pada area latar depan seperti yang EF lakukan pada tiga contoh foto di bawah ini.




Ya, pada ketiga contoh foto di atas pandangan pertama kalian tanpa basa-basi pasti tertuju ke area latar depan dari foto yang mana sekaligus menjadi subyek utamanya. Tidak banyak elemen-elemen lain di foto yang bisa kalian jelajahi sebab area lain setelah latar depan begitu kabur, dan memang seperti itu rencananya agar kalian memberikan perhatian penuh kepada Mita, tas tangan, dan manekin.

MENGGUNAKAN LATAR DEPAN

Framing

Pada contoh foto di atas, EF menggunakan teknik komposisi pembingkaian (framing) dengan memilih adik-adik Muslimah paling dekat dengan kamera sebagai latar depan yang membentuk bingkai imagery dan mengarahkan pandangan pemirsa foto langsung menuju adik Muslimah yang berada di paling ujung. Kalian lihat, latar depan tidak harus fokus dan jelas, disini EF justru sengaja mengaburkan latar depan dengan tujuan agar tidak mengganggu daya tarik subyek utama yang unyu-unyu itu, lho.
Tenang dik, kakak masih di sini. Hahaa!

Foto-foto berikut ini adalah contoh penggunaan latar depan yang EF fungsikan sebagai ‘pintu masuk’ menuju subyek utama yang berada di area latar tengah (middleground). Semoga kalian terbimbing olehnya dan bisa merasakan sensasi ikut berada di dalam bingkai foto ya, guys.







KESIMPULAN
Sekarang setelah kalian memahami tentang latar depan dan seberapa penting latar depan untuk menciptakan dimensi dan narasi visual di foto, kalian bisa menentukan sendiri apa yang akan menjadi latar depan kalian dan bagaimana mengaturnya sedemikian rupa dengan cara kalian masing-masing untuk menghasilkan foto yang memukau.

Selamat mencoba dan berlatih, guys!

"Start with the foreground. Compositions fail when the foreground is treated as an afterthought."

Comments

Popular Posts