pentingnya focal point untuk foto yang lebih berbicara
Point of Interest |
Teknik komposisi fotografi The Rule of Thirds atau Aturan Sepertiga pada postingan EF sebelumnya tentu sudah kalian pahami dengan baik ya, guys. Sangat mudah sekali, bukan? Mungkin beberapa di antara kalian ada yang sudah mencobanya dan berlatih memotret menggunakan teknik komposisi tersebut? Good job! Hasil foto kalian kini tentu jauh lebih baik dari sebelumnya. Pada postingan kali ini EF akan membahas soal informasi seputar jodoh, asmara, karir, dan keuangan jelang pergantian tahun 2021 ke 2022… lha, kok! Hehehe, bercanda. Baiklah, sekarang marilah kita bicara mengenai Focal Point.
FOCAL POINT
Focal point pada dunia fotografi biasa disebut juga dengan istilah Point of Interest (PoI), yaitu subyek utama atau sebuah titik tuju dari sebuah foto yang sengaja dipilih oleh fotografer untuk menjadi inti pesan atau cerita yang ingin disampaikan dan berfungsi untuk menarik perhatian mata pemirsa foto. PoI adalah titik awal dimana mata pemirsa foto seharusnya akan tertuju, sebelum akhirnya mengeksplorasi elemen-eleman lain pada sebuah foto. Sebagai contoh, mari kita lihat beberapa foto berikut ini. Dapatkah kalian menemukan PoI-nya?
Gambar kedua |
Gambar ketiga |
Gambar keempat |
Ketika kalian berencana untuk memotret, hal pertama yang wajib dilakukan adalah mengucapkan kalimat basmalah. Bagaimana jika suatu pekerjaan tidak dimulai dengan mengucapkan basmalah?
Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap pekerjaan yang baik, jika tidak dimulai dengan “Bismillah” (menyebut nama Allah) maka (pekerjaan tersebut) akan terputus (dari keberkahan Allah)”.
Baik, selanjutnya adalah menentukan subyek dan mengidentifikasikan apa yang akan menjadi PoI dari foto kalian. Bebas ya, guys karena itu tergantung kepada kalian sendiri sebagai pengambil gambar. Kalian lah yang menentukan isi pesan atau cerita dari foto kalian. PoI pada sebuah foto boleh saja lebih dari satu, asalkan tetap harus ada yang paling utama yang menjadi inti dari pesan yang ingin kalian sampaikan. Ada beberapa cara yang dapat kalian lakukan dengan sangat mudah agar PoI yang sudah dipilih tadi terlihat menonjol dan berhasil menarik perhatian mata pemirsa foto.
MENINGKATKAN POINT OF INTEREST
Menempatkan PoI dengan baik dalam sebuah foto seharusnya adalah hal mudah pertama yang bisa kalian lakukan. Masih ingat dengan Aturan Sepertiga, bukan? Menurut aturan tersebut, subyek pada sebuah foto akan terlihat lebih menarik jika berada pada salah satu dari perpotongan 2 garis vertikal dan horisontal yang membagi sama rata pada bingkai. Contoh pada gambar kedua.
Cara mudah berikutnya adalah memotret subyek foto kalian dari jarak dekat, sehingga membuatnya menonjol dengan terlihat lebih besar. Ukuran itu penting, lho! Contoh pada gambar pertama.
Gunakan bukaan lensa (aperture) paling lebar yang ada pada lensa kamera kalian untuk menghasilkan latar belakang yang kabur, sehingga akan membuat PoI pada foto lebih menonjol. Contoh bukaan lebar pada lensa misalnya adalah: f/1.4, f/2.0, atau f/2.8. Jangan berkecil hati, merajuk, atau bahkan bersedih jika ternyata lensa kamera kalian tidak memiliki bukaan lebar. Tenang, masih ada cara lain, yaitu dengan cara: meminjam kepada teman, menyewa, atau membeli lensa baru. Atau menunggu postingan EF selanjutnya, karena EF mempunyai cara bagaimana membuat latar belakang menjadi kabur tanpa harus menggunakan lensa dengan bukaan lebar. Contoh pada gambar ketiga.
Cara mudah terakhir untuk meningkatkan PoI pada foto adalah dengan menggunakan warna. Perhatikan pada contoh gambar keempat dimana subyek pada foto seolah langsung mencuri perhatian karena memiliki warna yang lebih mencolok daripada warna-warna lainnya. Semakin kontras warna pada PoI dibandingkan dengan warna disekelilingnya, maka PoI akan semakin menonjol.
Jadi kali berikutnya kalian memotret, ingatlah akan Point of Interest!
Selamat mencoba dan berlatih, guys!
Comments
Post a Comment